Haia bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang magister, tetapi harapannya hancur ketika program beasiswa yang diincarnya ditutup oleh pemerintah. Belum selesai larut dalam kekecewaannya, Haia justru menerima tawaran tak terduga dari salah satu dosennya.
Prof. Fatih mengusulkan agar Haia menjadi istri kedua dari suami keponakannya, Aisa. Tawaran itu semakin mengejutkan ketika Aisa sendiri menjanjikan akan membiayai seluruh kebutuhan kuliah Haia jika diperlukan—sebagai solusi atas kegagalannya mendapatkan beasiswa.